Pengenaan tarif impor sebesar 25% oleh Amerika Serikat terhadap produk energi asal Meksiko telah mengakibatkan perubahan signifikan dalam aliran perdagangan minyak bakar global. Kebijakan ini mendorong para eksportir Meksiko untuk mencari pasar alternatif, sehingga kargo minyak bakar mereka kini lebih banyak mengalir ke Asia, terutama Singapura, serta ke Eropa.
Seorang pedagang minyak bakar yang berbasis di Asia menyatakan bahwa jika tarif impor AS tetap di angka 25%, kemungkinan besar kargo akan dialihkan ke Asia. Pergeseran ini mencerminkan upaya para eksportir untuk menghindari tarif tinggi dan mempertahankan keuntungan mereka.
Selain itu, tarif tambahan sebesar 25% juga dikenakan pada produk dengan negara asal Kanada dan Meksiko, serta tarif 10% untuk minyak dari Kanada. Perlakuan bebas bea de minimis untuk produk dari negara-negara tersebut tetap berlaku sementara hingga sistem yang memadai tersedia untuk memproses dan mengumpulkan pendapatan tarif secara penuh dan cepat.
Pengenaan tarif ini tidak hanya mempengaruhi aliran perdagangan, tetapi juga menciptakan ketidakpastian di pasar energi global. Para pelaku industri harus menyesuaikan strategi mereka untuk mengatasi tantangan yang muncul akibat kebijakan perdagangan baru ini.